Sabtu, 19 September 2009

lumba lumba hewan kesuakaanku

Lebih dari 70% permukaan bumi diliputi oleh air. Di kedalaman samudera, beragam makhluk berjumlah sangat besar hidup selaras satu sama lain. Salah satunya adalah sahabat kita, lumba-lumba. Lumba-lumba adalah makhluk laut paling cerdas, ramah dan suka menolong. Mereka memahami perintah dengan baik dan tahu cara mematuhinya. Tubuh mereka diciptakan dengan bentuk yang sungguh menakjubkan.

Melihat Dengan Suara

Image Lumba-lumba lebih sering kita lihat di permukaan air. Tapi sebenarnya mereka menghabiskan sebagian besar waktunya di kedalaman lautan; tempat yang menyulitkan untuk melihat sesama mereka dan mencari makan. Tapi, lumba-lumba dapat melihat lebih baik dalam gelapnya lautan daripada kemampuan manusia melihat dalam terangnya cahaya. Lalu, bagaimanakah mereka dapat melakukan ini? Lumba-lumba diciptakan dengan sistemnya yang lengkap dan sempurna, yang memungkinkan mereka menemukan arah dengan merasakan getaran suara. Para ilmuwan menamakan sistem ini "ekolokasi". Bagaimana mereka dapat melakukannya?

Lumba-lumba bernapas melalui lubang yang ada di atas kepalanya. Tepat di bawah lubang ini, terdapat kantung-kantung kecil berisi udara. Dengan mengalirkan udara melalui kantung-kantung ini, mereka menghasilkan suara bernada tinggi. Kantung udara ini berperan sebagai cermin akustik yang memfokuskan suara yang dihasilkan gumpalan kecil jaringan lemak yang berada tepat di bawah lubang pernapasan. Kemudian, suara ekolokasi ini dipancarkan ke arah sekitarnya secara terputus-putus. Suara lumba-lumba segera memantul kembali bila membentur benda apa pun. Lumba-lumba mendengarkan seksama pantulan suara ini. Gelombang suara ini ditangkap di bagian rahang bawahnya yang disebut "jendela akustik".

Dari sini, informasi suara diteruskan ke telinga bagian tengah, dan akhirnya ke otak untuk diterjemahkan. Pantulan suara dari sekelilingnya memberi informasi rinci tentang jarak benda-benda dari mereka, berikut ukuran dan pergerakannya. Berkat perangkat ini, lumba-lumba dapat memindai wilayah yang luas; bahkan memetakan samudra. Inilah sistem sonar sempurna yang dengannya lumba-lumba memindai dasar laut layaknya alat pemindai elektronik.

Sistem berteknologi tinggi yang terbuat dari daging dan tulang yang ditempatkan dalam tubuh seekor makhluk laut adalah bukti kehebatan dan kesempurnaan sang Pencipta. Kapal selam modern menemukan arah dengan menggunakan sonar. Lumba-lumba telah menggunakan teknologi jutaan tahun lebih awal dibandingkan manusia yang baru menemukannya di abad ke-20. Mustahil seekor binatang mampu memiliki sistem sedemikian menakjubkan atas kehendaknya sendiri. Sistem tak tertandingi pada lumba-lumba adalah bukti bahwa Tuhan telah menciptakan mereka.

Sistem sonar frekuensi tinggi ini tidak hanya berfungsi mengindra benda-benda di lautan. Lumba-lumba juga menggunakannya untuk mencari makan. Lumba-lumba dalam suatu kelompok mengarahkan gelombang suara kuat ini pada sekelompok ikan. Dengan cara ini, mereka membuyarkan kawanan ikan dan dengan mudah menangkapnya. Ikan dilumpuhkan dengan senjata ini, dan turut menjadi mangsa mudah bagi burung-burung laut. Lumba-lumba juga menggunakan sistem sonar untuk berkomunikasi secara mengagumkan. Mereka mampu saling berkirim pesan meski terpisahkan oleh jarak lebih dari 220 km. Artinya, seekor lumba-lumba di selat Bosphorus dapat berkomunikasi dengan rekannya di selat Dardanela. Lumba-lumba paling sering berkomunikasi secara menakjubkan untuk menemukan pasangan dan saling mengingatkan akan bahaya.

Tidur dengan sebelah mata dan sebelah otak

Image Tuhan menciptakan setiap makhluk dengan sistem penglihatan menakjubkan sesuai keperluannya. Manusia memiliki mata mengagumkan yang memungkinkan mereka melihat di daratan. Tapi di dalam air, penglihatannya sangat kabur. Alasannya, mata manusia tidak mampu fokus di dalam air. Sebagai jalan keluar, kita menggunakan kacamata renang yang membentuk kantung udara di sekeliling mata. Kita hanya mampu melihat jelas dengan bantuan kacamata ini. Sama halnya, manusia menggunakan kamera berteknologi tinggi untuk memotret di dalam air. Mata lumba-lumba layaknya kamera khusus yang memungkinkan mereka melihat jelas di bawah dan di atas permukaan air.

Mereka memiliki lensa mata kenyal yang dapat mengembang dan mengerut sehingga mampu berfokus di bawah dan di atas permukaan air. Ini sangat diperlukan bagi lumba-lumba. Setiap kali muncul ke permukaan, lumba-lumba secara seksama memperhatikan pergerakan kawanan burung di sekitar mereka. Sebab, di tempat burung berkumpullah terdapat sekumpulan ikan. Lumba-lumba sangat tahu akan hal ini, dan memanfaatkannya untuk mencari mangsa dengan mudah. Desain istimewa mata lumba-lumba juga melindungi mata mereka dari air laut yang asin.

Mata lumba-lumba memiliki ciri khusus lainnya: setiap mata dapat berfokus pada satu titik yang berbeda pada saat bersamaan. Karenanya, seekor lumba-lumba dapat melihat ke depan dengan satu mata untuk menentukan arah berenangnya sambil berjaga-jaga dari bahaya dengan mata yang lain. Bila perlu, lumba-lumba dapat menutup salah satu matanya dan mengisitirahatkan separuh otaknya. Selang beberapa lama, ia ganti melakukan hal yang sama pada mata dan separuh otaknya yang lain. Dengan cara ini, lumba-lumba tidak pernah tertidur penuh dan selalu terjaga dari bahaya.

Kulit Bergerak Menggelombang

Image Manusia berupaya membuat kapal laut yang tahan terhadap segala keadaan. Namun, ada satu lagi rintangan utama yang harus diatasi oleh kapal laut, yakni kuatnya gaya hambatan air. Semakin cepat kapal bergerak, semakin besar hambatan airnya. Karenanya, para insinyur hidrodinamika berusaha menjadikan hambatan ini sekecil mungkin ketika merancang kapal, perahu, dan kapal selam. Tenaga sangat besar pada motor pendorong kapal laut diperlukan guna mengimbangi gaya hambat ini.

Lumba-lumba senang berenang dengan kecepatan tinggi. Tentunya, kapal laut dengan kecepatan seperti ini akan mengalami gaya hambat sangat kuat. Namun ini bukan masalah bagi lumba-lumba tubuh dan kulitnya dirancang khusus untuk mengurangi hambatan air sebanyak mungkin. Saat lumba-lumba mulai berenang cepat, lapisan tipis air terbentuk di permukan kulit mereka. Lapisan tipis air ini dinamakan "lapisan penghalang". Kulit ini diciptakan dengan kelenturan yang memungkinkannya bergerak menggelombang ketika turbulensi terjadi. Kulit ini mencegah terjadinya gaya hambat air dengan bergerak menggelombang berlawanan arah dengan gerak turbulensi pada "lapisan penghalang". Hasilnya, gerakan renang yang cepat tanpa menimbulkan suara. Desain ini sungguh merupakan keajaiban teknik.

Image Setelah empat tahun penelitian, para insinyur Jerman yang menemukan desain kulit lumba-lumba, menirunya dan berhasil membuat lapisan luar kapal selam dengan sifat yang sama. Kapal selam yang dirancang menggunakan lapisan ini berhasil menaikkan 250 % kecepatannya. Rancangan menakjubkan yang berusaha ditiru oleh manusia ini mustahil ada begitu saja dengan sendirinya tanpa disengaja. Sistem sempurna tanpa cacat tersebut pastilah dibuat oleh suatu Kecerdasan Maha Tinggi. Rancangan menakjubkan pada lumba-lumba hanyalah satu di antara contoh tak terhitung yang memperlihatkan kesempurnaan penciptaan.


lumba lumba air tawar......

Jakarta, Kompas – Habitat baru lumba-lumba air tawar atau Orcaella
brevirostis ditemukan di Sungai Sesayap, perbatasan Kabupaten MaPesut Mahakam (foto Yayasan RASI)linau dan
Kabupaten Tanah Tidung, Kalimantan Timur, oleh tim survei dari Balai Taman
Nasional Kayan Mentarang. Penemuan ini sangat berarti dari sisi ilmu
pengetahuan karena pesut atau lumba-lumba air tawar yang hampir punah ini
sebelumnya hanya ditemukan di Sungai Mahakam dan Teluk Balikpapan,
Kalimantan Timur.

“Tidak mungkin hewan mamalia air tawar tersebut migrasi dari Sungai Mahakam
ke Sungai Sesayap karena jaraknya ribuan kilometer dan terpisahkan laut,”
kata Kepala Balai Taman Nasional Kayan Mentarang IGNN Sutedja ketika
dihubungi dari Jakarta, Senin (11/2).

Menurut Sutedja, pesut atau lumba-lumba air tawar tersebut ditemukan tim
survei Taman Nasional Kayan Mentarang ketika menyusuri Sungai Sesayap,
Senin. Sekitar pukul 10.11 Wita di sekitar Teluk Sesino terlihat seekor
pesut muda yang muncul ke permukaan air dan langsung direkam kamera video.
Sekitar pukul 16.10 kembali terlihat enam ekor pesut di sekitar perairan
Lubok Langit sehingga dalam sehari teridentifikasi tujuh ekor pesut.

Budi Hartono, penggiat lingkungan dari Matoa Albarits yang ikut melakukan
survei, mengatakan, taksonomi pesut Sungai Sesayap dengan pesut Sungai
Mahakam kemungkinan besar sama. “Klasifikasi dan identifikasi pesut di kedua
habitat yang berbeda tersebut harus dikaji lebih lanjut,” ujarnya.

Meski sering disebut lumba-lumba air tawar, pesut sebenarnya bukan
lumba-lumba. Dari segi bentuknya saja, pesut memiliki bentuk muka lebar,
dahi menonjol, dan tidak memiliki moncong. Selain itu, celah bibir pesut
membentang ke belakang dengan posisi naik mendekati mata. Adapun lumba-lumba
bentuknya “lebih cantik” dengan kepala lonjong, memiliki moncong, dan mulut
membentang pendek ke belakang dengan posisi mendatar.

Jika lumba-lumba perilakunya atraktif, pesut justru sedikit pendiam. Jika
lumba-lumba melaju kencang saat berenang dan sesekali meloncat ke atas
permukaan air, pesut justru sebaliknya. Pesut berenang dengan gerakan yang
sangat kalem. (THY)



Lumba Lumba Air Tawar (Langka)


Dua jenis lumba-lumba sungai disajikan di sini (dari 4 species yg ada): The Amazon River Dolphin atau Pink River Dolphin dan Chinese River Dolphin yang secara resmi dinyatakan punah di 2008 karena manusia. Chinese River Dolphin adalah lumba2 air tawar hanya ditemukan di Sungai Yangtze di Cina. Lihat makhluk luar biasa ini, memalukan bahwa salah satu spesies ini telah punah dari planet ini akibat aktivitas manusia.

Amazon River Dolphin atau Pink River Dolphin:























Chinese River Dolphin, exstinct species:











LUMBA LUMBA PINK

Jarang sekali terlihat seekor lumba-lumba hidung botol berwarna merah muda beredar di sebuah danau Louisiana. Mamalia ini diambil gambarnya oleh kapten kapal charter setempat Erik Rue yang sedang mempelajari lumba-lumba sejak hewan itu pertama kali muncul Danau Calcasieu, kawasan air payau yang terletak di utara Teluk Meksiko, barat daya AS.

Sejak diketahui berbaur dengan lumba-lumba berwarna normal tahun lalu, lumba-lumba berwarna pink ini telah mengundang animo kedatangan sejumlah pengunjung ke Danau Calcasieu. Kapten Rue (42) pertama kali melihat lumba-lumba pink itu berada bersama kawanan 4 lumba-lumba lain. Salah satu lumba-lumba diketahui sebagai induk yang selalu mendampingi anaknya yang berwarna merah muda itu.

"Seperti dicat, tubuh lumba-lumba itu sepenuhnya berwarna merah muda. Aku tak pernah melihat yang seperti ini sebelumnya," kata Kapten Rue.

"Mamalia itu berwarna pink mulai dari ujung moncong hingga ekornya dan matanya yang kemerah-merahan menunjukkan hewan ini albino. Kulitnya mulus berwarna merah muda tanpa ada bercak apapun. Aku telah memerhatikannya sekitar 40 hingga 50 kali sejak hewan itu pertama kali muncul dalam kelompok keluarganya di Jalur Kapal Calcasieu."

Regina Asmutis-Silvia, ahli biologi senior Whale and Dolphin Conservation Society, menyebut lumba-lumba ini 'benar-benar menawan'. "Aku tak pernah melihat seekor lumba-lumba berwarna seperti ini sepanjang karirku," kata Regina Asmutis-Silvia.

"Manusia harus menghormati keberadaan hewan ini. Caranya adalah menyaksikan dari kejauhan, membatasi diri dalam mengamati hewan ini serta jangan memburu atau membuatnya terganggu," tambahnya.
LUMBA LUMBA PEMBERRI TANDA GEMPA..BETULKAH???

PADANG, KAMIS — Sejumlah 250 lumba-lumba menjadi pemberi tanda terjadinya gempa berkekuatan 7,4 skala Richter di Kabupaten Talaud, Provinsi Sulawesi Utara, Kamis (12/2).

Sekitar 12 jam sebelum gempa besar yang terjadi pukul 00. 35, sebanyak 250 lumba-lumba itu sudah bermigrasi bersama dari Talaud ke sekitar daratan Filipina di utara Pulau Sulawesi.

Ade Edward dari Ikatan Ahli Geologi Indonesia mengatakan, peristiwa migrasi ini dirilis sejumlah televisi. Sebelumnya, para ahli juga pernah menduga bahwa lumba-lumba bisa menjadi salah satu sistem peringatan dini yang alami.

"Fakta ini perlu ditelusuri secara ilmiah. Hal ini tentu sangat menggembirakan bagi masyarakat di daerah rawan gempa-tsunami," kata Ade yang mengaku telah mendiskusikan fenomena ini dengan sejumlah ahli.

Dia berharap, pemerintah daerah di Provinsi Sumatera Barat menyikapi fakta ini dengan menambah alat pemantau di laut yang bisa menangkap pergerakan lumba-lumba. Daerah yang terutama membutuhkan peringatan dini adalah daerah di sepanjang pantai barat Sumatera serta di Mentawai

Lumba-lumba Itu Setia Menemani Pasangannya yang Luka

BEIJING, KAMIS — Kisah mengenai ikan lumba-lumba mengesankan banyak manusia. Salah satunya adalah laporan bahwa hewan laut itu telah menemani pasangannya yang terluka selama tiga hari dan kemudian membawanya ke pinggir laut untuk memperoleh bantuan.

Sebelum lumba-lumba tersebut diserang ikan hiu, Jumat (13/2), Nari—lumba-lumba yang berusia 12 tahun—biasanya datang untuk menikmati makan malam yang diberikan oleh manusia di pantai Moreton Island dekat Brisbane, Australia, bersama 12 temannya.

Seperti dilaporkan Xinhua, Kamis (19/2), beberapa ahli kelautan khawatir ikan lumba-lumba itu telah mati ketika ia tak muncul saat makan malam selama beberapa hari. Namun, pada Selasa (17/2) malam, Nari muncul lagi di pantai tersebut, terlihat lelah dan lemas. Ia dibawa oleh temannya, Echo, ke pantai tempat ia ditangkap oleh relawan dan ahli kelautan yang sudah menunggu tanpa perlawanan.

"Dolphin adalah hewan sangat sosial dan mereka memiliki ikatan yang sangat kuat. Tak ada alasan untuk menduga selain Echo berada bersama Nari selama beberapa hari, dan menunggu sampai Nari cukup sehat untuk melakukan perjalanan kembali ke tempat pemberian makanan," kata Trevor Long, seorang ahli mengenai ikan lumba-lumba dari Sea World di Gold Coast.

"Kenyataan bahwa Echo tak muncul ketika Nari, yang cedera, juga tak hadir menunjukkan mereka tetap bersama jauh di laut selama beberapa hari," katanya. Banyak ahli menduga, simpatik Echo buat Nari berpangkal dari satu kecelakaan pada 1996 ketika Echo diserang ikan hiu.

Nari dipindahkan ke Sea World di Gold Coast, tempat hewan mamalia laut tersebut menjalani operasi akibat dalamnya luka yang dideritanya dan diberi antibiotik guna mencegah infeksi.

Hewan laut itu mulai pulih di bawah pengawasan saksama ahli kelautan dan diperkirakan akan bergabung lagi dengan kelompok dan temannya, Echo, dalam waktu delapan pekan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar